Pesantren Beji Banyutengah (PBB) Panceng, yang terletak di Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, menjadi contoh nyata dalam memperkuat peran pesantren sebagai kader penggerak pertanian dan ketahanan pangan Nasional.

Dengan mengusung semangat kemandirian dan pemberdayaan di kalangan santri, PBB mengkolaborasi nilai-nilai keislaman pesantren dengan praktik pertanian berkelanjutan.
Pesantren PBB telah membuka pelatihan kader santri tani NU yang bertujuan menjadi motor penggerak pertanian berbasis komunitas.
Komoditas yang dikembangkan mencakup padi organik, hortikultura, peternakan, hingga perikanan. Semua menjadi bagian dari pelatihan terapan yang dilakukan langsung di lingkungan PBB.
Ketua LPPNU Gresik Moh Mujarrodin SE memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah progresif dan strategis yang dilakukan PBB.
“PBB telah membuktikan bisa menjadi kekuatan utama dan bisa bertransformasi dalam membangun kedaulatan pangan,” jelasnya.
Salah satu santri PBB, Moh Fajar Amin, yang mengikuti pelatihan pertanian, menjelaskan bahwa giat ini membuka wawasan baru dan membangkitkan minatnya di dunia pertanian.
“Awalnya saya tidak begitu responsif dengan pertanian, tapi setelah ikut praktik langsung di PBB, saya sadar bahwa ini bisa jadi ladang amal sekaligus sumber penghidupan,” imbuh Fajar. (Langkah inovatif PBB ini dinilai sejalan dengan visi besar NU dalam membangun kemandirian pangan nasional. PBB menegaskan posisinya sebagai lumbung kader pertanian NU sekaligus pilar ketahanan pangan bangsa.
Dengan keberanian berinovasi dan komitmen bersama, PBB menjadi contoh nyata dalam memperkuat peran pesantren dalam membangun ketahanan pangan dan kemandirian santri di bidang pertanian. (frd).