newsnoid.com, Kota Malang – Malang Peduli Demokrasi (MPD) bekerja sama dengan Generasi Anti Narkoba Nasional (GANN), Komnas Perlindungan Anak (PA), dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang gelar sosialisasi parenting pada Rabu, (23/07/2025) di SDN Sawojajar 5.
Acara sosialisasi yang diinisiasi MPD tersebut dihadiri oleh ratusan orang tua/wali murid dan komite sekolah, dengan fokus utama pada pencegahan narkoba, perundungan, dan seks bebas. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Malang juga menyediakan layanan pengobatan gratis bagi peserta.
Presiden MPD, Imam Muslich, menekankan bahwa pembangunan kota tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembentukan mental masyarakat yang kuat.
Ia menyoroti peningkatan kasus seks bebas di kalangan anak di bawah umur, terutama di kos-kosan tanpa pengawasan. Oleh karena itu, Muslich mendesak Pemerintah Kota Malang untuk segera menerbitkan peraturan daerah (perda) yang mengatur ketat keberadaan dan pengawasan kos-kosan, khususnya yang dihuni campuran pria dan wanita tanpa pengawasan langsung.
Muslich menjelaskan bahwa MPD memilih sekolah sebagai gerbang sosialisasi agar pesan edukasi dapat langsung diterima oleh orang tua dan diteruskan kepada anak-anak di rumah.
Ia juga mengungkapkan keprihatinan terkait insiden siswa yang dikeluarkan dari sekolah karena kasus viral, menegaskan bahwa institusi pendidikan seharusnya lebih fokus pada pendidikan dan perlindungan anak.
Atas peristiwa tersebut, Muslich berharap agar dinas pendidikan dapat memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi anak-anak dalam situasi serupa di masa mendatang.
Sementara, Ketua DPC GANN Malang Raya, Dwi Indrotito Cahyono, S.H. (Tito), memaparkan strategi GANN untuk memerangi penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. GANN berkomitmen untuk secara konsisten memberikan penyuluhan mengenai bahaya narkoba, baik dari aspek kesehatan maupun konsekuensi hukumnya.
Sebagai langkah konkret, GANN berencana membentuk Pengurus Anak Cabang (PAC) di setiap kecamatan dan ranting di desa untuk mempererat hubungan dengan masyarakat dan memfasilitasi pertukaran informasi.
Tito menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu ragu untuk melaporkan dan mendapatkan pendampingan konseling gratis, dengan menghubungi GANN atau MPD.
Tito juga menekankan peran vital orang tua dalam mengawasi anak-anak, terutama terkait penggunaan media sosial dan telepon seluler.
Pihaknya juga mengidentifikasi kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak sebagai salah satu indikator awal perilaku menyimpang.
Namun begitu, baik GANN maupun MPD berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi ini, menegaskan bahwa permasalahan sosial seperti perundungan dan penyalahgunaan narkoba merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan penanganan kontinu dan terpadu dari seluruh elemen masyarakat.(as)