
newsnoid.com – Seluruh jajaran pimpinan Universitas Islam Malang (Unisma) bertandang ke Rembang untuk mengaji ke Gus Baha.
Menurut Rektor Unisma Prof Junaidi MPd PhD, pihak kampusnya sengaja sowan ke ulama. Sebagaimana adabnya, santri yang harus datang ke Kyainya, bukan sebaliknya santri mengundang Kyai. Bertandangnya jajaran pimpinan, mulai Ketua Yayasan, Rektorat dan seluruh Dekan kampus hijau ini ke Gus Baha ini bertujuan untuk penguatan Keaswajaan.
“Kami sudah dua kali ini ngaji ke Gus Baha. Sebelumnya empat tahun lalu di bulan yang sama,” ungkap Prof Junaidi, (20/8/2025).
Rombongan pimpinan Unisma diterima dengan hangat oleh pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Pengembang Ilmu Al-Qur’an (LP3IA), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Pondok ini terletak di desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Baha menjabarkan mengenai adab sosial dalam Islam. Dimana perlu ada pemisahan ruang privat, ruang publik, dan etika bertanya,. Menurut Gus Baha, pengelolaan ilmu Islam yang luwes, baik melalui lembaga pendidikan maupun majelis taklim adalah ciri Aswaja yang mengedepankan kemaslahatan.
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Rembang ini juga menuturkan mengenai ilmu agama yang harus mudah diakses. Ia mencontohkan praktik Nabi Muhammad SAW yang melayani pertanyaan umat secara langsung di ruang publik.
“Kalau semua harus menunggu jenjang tertentu, orang awam akan kesulitan. Di kampus ada jalur struktural, di masyarakat ada jalur kultural. Keduanya harus saling menguatkan agar ilmu agama bisa dijangkau semua,” ungkapnya. (win)