
newsnoid.com, Malang – Festival Gerabah di Pasar Krempyeng digelar sebagai upaya membangkitkan kembali ikon Gerabah di Kota Malang.
Acara berlangsung meriah di Jalan Banten, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, pada 6-7 September 2025 Walikota Malang beserta OPD terkait turut hadir dalam acara ini.
Festival Gerabah di Pasar Krempyeng diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk melestarikan kerajinan gerabah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal.
Acara ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengenal dan melestarikan budaya lokal. UMKM jaman dulu dengan produk-produk uniknya menambah semarak acara ini. Metode pembayaran menggunakan KEPENG berbentuk kupon menjadi daya tarik tersendiri, mengingatkan kita pada masa-masa lampau
Berbagai macam budaya dipamerkan, serta UMKM jaman dulu. Yang lebih menarik lagi, band Rock MJ Project mengiringi Camat Klojen dan Plt Lurah Penanggungan bernyanyi di atas panggung
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan bahwa gerabah harus tetap menjadi ikon Kota Malang dan perlu didukung untuk bangkit kembali.
“Bahwa gerabah itu bukan hanya untuk peralatan rumah tangga, kalau zaman dulu kan hanya untuk peralatan rumah tangga, sekarang itu bisa dibuat vas, dibuat celengan, dibuat untuk kraf, untuk hiasan rumah. Jadi kira-kira begitu, agar gerabah ini bisa bangkit lagi gak kalah dengan daerah yang lain, ya memang kesulitanya adalah terutama di pemasaran ya,” ucapnya (8/9/2025)
Wahyu menyampaikan bahwa pengrajin gerabah ini banyak yang berpindah ke bisnis kos-kosan. dikarenakan akan lebih cepat mendapatkan omset, sedangkan gerabah akan semakin punah karena kebanyakan anak muda atau generasi penerusnya tidak pada minat untuk melanjutkan
“ini adalah tugas kita bersama agar kerajinan gerabah tidak hilang dan kelurahan Penanggungan akan tetap sebagai ikon pengrajin gerabah yang ada di kota Malang,” ungkapnya
“Mungkin memang dekat kampus penghasilannya bisa lebih. Ini menjanjikan untuk dibuat kos-kosan, lah, tapi ini adalah tantangan kita semua bagaimana kerajinan gerabah ini untuk bisa bangkit lagi. Maksudnya tetap bertahan. Harus tetap dipertahankan,” tegasnya
lebih lanjut Wahyu menambahkan kesulitan yang dihadapi pengrajin gerabah adalah selain bahan baku juga pemasaran.
“Iya betul, kesulitan pertama memang bahan baku ya, bahan baku itu untuk kualitas yang lebih tinggi kita memang kesulitan. Bahan baku sendiri di daerah sini yang pasti sudah habis, bahan baku ini mendatangkan dari wilayah lain dari Kabupaten Malang, Kebetulan disini kepala Diskopindag hadir nanti bisa di perhatikan untuk Gerabah di sini,” ujarnya.
Sementara itu ketua RW 2 Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang Ace Hakim mengatakan bahwa kegiatan ini untuk membangkitkan lagi menaikkan kelas gerabah, ini dilakukan salah satu caranya dengan melakukan event-event untuk mengenalkan kembali gerabah.
“Ini adalah pertama kali Diadaķan Festival Gerabah dipasarkan ke RW, diharapkan acara ini bisa roadshow besuk tahun depan di RW yang lain, begitu seterusnya. Jadi ini adalah gabungan dari dua acara, yang satu Festival Gerabah yang memang gawainya Kelurahan, dan Pasar Krempyeng yang gawainya RW2,” ungkap Ace
Ace Hakim menambahkan untuk membangkitkan lagi menaikkan kelas gerabah, dilakukan salah satu caranya dengan melakukan event-event untuk mengenalkan kembali Gerabah.
“Karena bersaing dengan produk-produk gerabah dari daerah lain kita memang punya banyak kendala jadi diperlukan bantuan dari pemerintah terutama kalau bisa dibuatkan inovasi untuk bahan baku yang terbarukan jadi dengan teknologi-teknologi tertentu agar kualitas bahan baku itu bisa kualitas gerabahnya bisa semakin baik,” ucapnya.
“Seperti di katakan pak Wali tadi banyak yang beralih fungsi menjadi kos-kosan pengrajin-pengrajin gerabah yang ada jobongnya, jobong itu tempat pembakaran gerabah, jadi setelah dibuat tadi untuk menjadikan produk ini kan harus dibakar di suhu tertentu, nah ini banyak pengrajin itu yang jobongnya dirobohkan, dan akhirnya dibuat kamar untuk jadi kos-kosan,” tambah Ace
Disinggung mengenai langkah yang diambil dalam peningkatan product Gerabah Ace Hakim mengatakan sudah ada cara atau strategi dalam pengenalan Gerabah.
“Sudah dibuka galeri gerabah, dibuat semacam workshop jadi ada beberapa sekolah yang sudah melakukan kegiatan-kegiatan di situ mudah-mudahan bisa muncul generasi-generasi baru untuk rajin gerabah ya kira-kira begitu, agar vibe-nya lebih naik ya, gaungnya lebih luas, makanya Alhamdulillah kegiatan ini berlangsung selama dua hari ini sangat amat ramai,
sampai beberapa tenant tadi dari UMKM-UMKM itu minta agar dilaksanakan sebulan sekali, mudah-mudahan pemerintah bisa mendukung untuk itu,” ungkapnya
“Jadi gerabah ini akan lebih maju sedangkan pengrajin di masyarakat semakin berkurang.
Sementara kerajinan gerabah ini kan sentralnya hanya di dua RW sementara ini, yakni RW 5 dan RW 6. Dengan begini, bismillah, dengan segala daya upayanya bisa lebih membumi, lebih menyeluruh ke seluruh Kelurahan, berharap acara ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran gerabah Kota Malang,” pungkas Hakim. (win).