• Beranda
  • Kebijakan Privasi
  • Persyaratan Layanan
  • Redaksi
  • Sony Rudiwiyanto
  • Tentang Newsnoid.com
Newsnoid
No Result
View All Result
No Result
View All Result
newsnoid.com
No Result
View All Result
Home Jawa Timur

Film “Lintrik” Mengangkat Budaya Banyuwangi dan Pesan Moral tentang Keluarga

3 September 2025
in Jawa Timur, newsnoid.com, Terbaru
Bagikan

 

Film “Lintrik” Mengangkat Budaya Banyuwangi dan Pesan Moral tentang Keluarga

newsnoid.com, Banyuwangi- Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran film berjudul “Lintrik,” sebuah karya yang mengangkat budaya Banyuwangi dan menyisipkan pesan moral tentang pentingnya keluarga. NSC Banyuwangi (2/9/2025).

RelatedPosts

Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni Coreng Citra Wilayah Jakut, Ini Yang Dilakukan Forum RT/RW Jakarta

Walikota Malang Percepat Perbaikan Jembatan Sonokembang

Semarak HUT Kabupaten Malang ke-1265, Wendit Fun Run 2025 Siap Guncang Akhir Pekan.

Film ini diproduseri oleh Asye Berty Saulina Siregar, seorang tokoh yang dikenal peduli terhadap pelestarian budaya dan nilai-nilai keluarga. di sela acara Meet And Greet Film Lintrik

“Lintrik” hadir dengan alur cerita yang menarik, menggabungkan unsur budaya, drama keluarga, dengan sentuhan drama mistery dan thriller yang membuat penonton penasaran.

Film ini mengambil latar di Banyuwangi, sebuah daerah di Jawa Timur yang kaya akan tradisi dan keindahan alamnya. Salah satu daya tarik utama dari film ini adalah bagaimana ia mampu memvisualisasikan budaya lokal dengan sinematografi yang memukau.

Film “Lintrik” tidak hanya sekadar menyajikan hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga diri dari hal-hal yang dapat merusak kehidupan, terutama melalui cara-cara yang modern dan terkesan tidak berbahaya. Produser film ini ingin menyampaikan pesan bahwa di era digital ini, privasi menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga.

Asye Berty Saulina Siregar menjelaskan bahwa film ini menggunakan pendekatan budaya untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya “main api” dalam kehidupan.

“Kami ingin menyampaikan pesan ini melalui cara yang lebih dekat dengan masyarakat, yaitu melalui budaya. Kami berharap penonton dapat lebih mudah memahami dan meresapi pesan yang ingin kami sampaikan,” ujarnya.

Selain itu, pengambilan gambar di lokasi-lokasi menarik seperti Hutan Gombel dan rumah-rumah dengan arsitektur khas juga menjadi daya tarik visual yang kuat.

Lokasi-lokasi ini diharapkan dapat menjadi objek wisata baru yang menarik minat wisatawan untuk datang ke Banyuwangi. “Kami berharap, setelah menonton film ini, orang-orang akan tertarik untuk mengunjungi Banyuwangi dan melihat langsung keindahan alam serta budayanya,” tambah Asye.

Salah satu poin penting yang ingin disampaikan melalui film “Lintrik” adalah tentang pentingnya keluarga dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

Film ini menggambarkan bagaimana sebuah keluarga dapat bersatu dan mengatasi masalah bersama-sama, meskipun diwarnai dengan berbagai konflik dan perbedaan pendapat.

“Dalam film ini, kami ingin menyampaikan bahwa keluarga adalah fondasi utama dalam kehidupan. Ketika keluarga kuat, maka kita akan lebih mudah menghadapi berbagai tantangan,” kata Asye.

Ia menambahkan bahwa film ini juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga keutuhan keluarga di tengah perubahan zaman yang semakin cepat.

Film “Lintrik” juga menyoroti bagaimana pengaruh lingkungan dan zaman dapat memengaruhi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus lebih waspada dan memberikan perhatian yang lebih kepada anak-anak mereka.

“Kita harus berjuang untuk menjaga keluarga tetap utuh dan kuat. Keluarga yang kuat akan menghasilkan individu-individu yang bertakwa,” tegas Asye.

“Lintrik” bercerita tentang sebuah keluarga yang harus menghadapi berbagai persoalan yang kompleks. Konflik muncul akibat egoisme masing-masing anggota keluarga, yang pada akhirnya merusak hubungan mereka. Namun, di tengah konflik tersebut, ada upaya untuk mencari solusi dan memperbaiki keadaan.

Film ini juga menyinggung tentang praktik lintrik, sebuah tradisi yang masih ada di masyarakat Banyuwangi. Lintrik sering kali digunakan untuk tujuan yang tidak baik, seperti memikat lawan jenis atau bahkan melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Film ini ingin mengingatkan masyarakat bahwa praktik-praktik seperti ini tidak baik dan sebaiknya ditinggalkan.

“Kami ingin menyampaikan bahwa lintrik tidak hanya sekadar tentang pelet atau memikat orang, tetapi juga bisa menjadi sebuah pembunuhan. Ketika kita egois dan hanya memikirkan diri sendiri, maka kita akan merusak segalanya,” jelas Asye.

Asye Berty Saulina Siregar mengungkapkan bahwa ia mendapatkan inspirasi dari berbagai daerah di Indonesia dalam membuat film “Lintrik.” Sebelumnya, ia juga pernah terlibat dalam produksi film-film yang mengangkat budaya dari Sumatera Utara dan Sulawesi Utara.

“Saya ingin mengangkat budaya dari berbagai daerah di Indonesia melalui film. Saya percaya bahwa setiap daerah memiliki keunikan dan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan,” ujarnya. Ia berharap film “Lintrik” dapat menjadi inspirasi bagi sineas-sineas lain untuk mengangkat budaya lokal ke layar lebar.

Film “Lintrik” diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keluarga dan melestarikan budaya. Selain itu, film ini juga menawarkan hiburan yang menarik dengan alur cerita yang penuh dengan drama dan kejutan.

“Kami berharap film ini dapat dinikmati oleh semua kalangan. Ada pesan moral yang bisa diambil, ada juga hiburan yang bisa dinikmati. Semoga film ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Asye Berty Saulina Siregar.

Dengan kehadiran film “Lintrik,” diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga nilai-nilai keluarga dan melestarikan budaya lokal.

Film ini menjadi bukti bahwa budaya dan tradisi dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan moral yang penting bagi kehidupan.(win)

ShareSend
Next Post
Walikota Wahyu Pimpin Apel Siaga Patroli Cipta Kondisi Dengan Menggandeng Sejumlah Elemen

Walikota Wahyu Pimpin Apel Siaga Patroli Cipta Kondisi Dengan Menggandeng Sejumlah Elemen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni Coreng Citra Wilayah Jakut, Ini Yang Dilakukan Forum RT/RW Jakarta
  • Walikota Malang Percepat Perbaikan Jembatan Sonokembang
  • Semarak HUT Kabupaten Malang ke-1265, Wendit Fun Run 2025 Siap Guncang Akhir Pekan.
  • Boze Enterprise, IMI dan Pemkot Batu Gelar KWB 8 Super Adventure Indonesia 2025,  “Let’s Rock The Ground”
  • Sebanyak 27 Guru SMP Adu Ketangkasan di Semifinal Lomba Cerdas Cermat Kabupaten Malang

Recent Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.

Archives

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025

Categories

  • Jawa Timur
  • Musik
  • newsnoid.com
  • Olahraga
  • Terbaru
  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
  • Persyaratan Layanan
  • Redaksi
  • Sony Rudiwiyanto
  • Tentang Newsnoid.com

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kebijakan Privasi
  • Persyaratan Layanan
  • Redaksi
  • Sony Rudiwiyanto
  • Tentang Newsnoid.com

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.