
newsnoid.com, Malang – Malang Health Tourism Board (MHTB) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya dan Asia Stemcell Center (ASC) menyelenggarakan Round Table Discussion (RTD) mengenai Stemcell, Secretome, dan Exosome.
Acara ini dihadiri oleh para dokter spesialis lintas disiplin serta direktur rumah sakit di Malang Raya. Tujuan utama RTD adalah memperkenalkan dan membahas potensi terapi regeneratif sebagai inovasi layanan kesehatan diberbagai bidang.
Bidang tersebut diantaranya ;
1. Osteoarthritis dan peremajaan lutut
2. Terapi untuk Diabetes Melitus
3. Wound healing (penyembuhan luka)
4. Geriatri (Parkinson, Alzheimer, Stroke)
5. Fertility
6. Dermatologi estetik (peremajaan kulit, kebotakan, scar treatment)
Komitmen Bersama untuk Layanan Regeneratif
Diskusi menegaskan bahwa belum ada pendekatan “one-size-fits-all” dalam menangani penyakit degeneratif. Sehingga terapi berbasis stemcell, secretome, dan exosome dapat menjadi opsi adjuvan maupun alternatif.
Beberapa poin komitmen yang dihasilkan dari RTD ini antara lain:
1. Persada Hospital bersama Asia Stemcell Center menyiapkan perjanjian kerja sama (PKS) dalam pengembangan layanan terapi regeneratif.
2. Penguatan pathway klinis pada indikasi prioritas, seperti osteoarthritis, diabetes melitus, fertility, dan wound healing.
3. Kolaborasi rumah sakit jejaring di Malang Raya untuk adopsi terapi regeneratif yang terukur, berbasis bukti ilmiah, dan sesuai regulasi.
4. Perencanaan pembentukan Klinik Geriatri Regeneratif multidisiplin sebagai pilot project di Malang Raya.
Malang Menuju Destinasi Wisata Medik
Ketua Malang Health Tourism Board, Ardantya Syahreza, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran para dokter dan pimpinan rumah sakit yang telah berkomitmen mendukung pengembangan layanan ini.
Menurutnya terapi regeneratif melalui stemcell, secretome, dan exosome membuka peluang besar bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan modern yang berkualitas di Malang Raya.
“Dengan kolaborasi lintas rumah sakit dan dukungan IDI Malang, kami optimis layanan ini akan memperkuat Malang Raya sebagai destinasi wisata medik Indonesia,” ujarnya.
RTD ini berhasil menyatukan perspektif ilmiah, manajerial, dan regulatif, serta menghasilkan agenda tindak lanjut konkret. Dalam waktu dekat, diharapkan layanan terapi regeneratif dapat mulai hadir secara bertahap di jejaring rumah sakit Malang Raya.
Beberapa dokter yang hadir nampak; Prof Dr. dr. Mohamad Hidayat, SpB SpOT (K), dokter spesialis bedah orthopedi pertama di Kota Malang dan juga selaku Dewan Penasehat Malang Health Tourism Board, juga ada Prof Dr. dr. Djoni Djunaedi SpPD seorang senior ahli spesialis penyakit dalam yang juga Direktur RS UMM, Dr. dr. Herman Yosef Limpat Widiatmoko SpB-RE (K), seorang ahli bedah plastik rekonstruksi di Persada Hospital.
Juga hadir dr. Andhika Yudistira, SpOT (K) seorang dokter sub spesialis tulang belakang, DR. Dr. Farida Rusnianah, M.Kes, Sp.KKLP selaku Sekreraris II IDI Malang Raya, dr. Lisa Setiawati MMRS selaku Direktur RS Panti Waluya Sawahan, dr. Kristiawan Basuki Rahmat, MKes selaku Direktur Persada Hospital.
Kemudian dr. Saiful Hidayat, M.Biomed, M.KKK selaku perwakilan dari manajemen RSUD Karsa Husada Batu, dr. Riyana Noor Oktaviyanti, Sp.D.V. dokter spesialis dermatologi dari Poliestetik RSUD Karsa Husada.
Serta dr. Made Ayu Hariningsih Sunada, Sp.S., M.Biomed yang merupakan dokter spesialis Saraf terutama pada Stroke dari Persada Hospital, dan dr. Sri Sunarti, SpPD-KGer yang dikenal sebagai dokter ahli penyakit dalam dengan subspecialisasi geriatri.
Tentang Malang Health Tourism Board (MHTB)
MHTB merupakan lembaga yang berkomitmen membangun ekosistem wisata kesehatan di Malang Raya dengan menggandeng rumah sakit, klinik, dan pelaku industri kesehatan-wellness.
Tentang IDI Malang Raya
Ikatan Dokter Indonesia Malang Raya merupakan wadah profesional bagi dokter-dokter di wilayah Malang Raya, yang mendukung pengembangan layanan medis berbasis ilmu pengetahuan dan etika kedokteran.
Tentang Asia Stemcell Center (ASC)
Asia Stemcell Center adalah pusat riset dan layanan stemcell, secretome, dan exosome yang berfokus pada terapi regeneratif berbasis evidence dan standar kualitas internasional.(nal)