
newsnoid.com, Malang – Pemerintah Kota Malang telah memulai revitalisasi Alun-Alun Merdeka, salah satu ruang publik dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) utama di pusat kota. Seiring dengan dimulainya proyek ini, akses ke kawasan Alun-Alun Merdeka ditutup total mulai (9/10/ 2025).
Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Matondang
menjelaskan bahwa penutupan total ini dilakukan demi keamanan proses pengerjaan.
“Mengingat supaya pekerjaan lebih aman, maka dilakukan penutupan total. Jadi, semua di alun-alun ditutup dengan banner, nanti cuma satu pintu yang menghadap ke Kantor Pos selatan supaya lebih aman dalam pengerjaan,” ujarnya.
Pembongkaran dimulai dari area tengah, meliputi shelter, air mancur, hingga paving-paving di sekitarnya. Setelah itu, pengerjaan dilanjutkan ke kursi taman, iron case, toilet umum, hingga playground yang selama ini jadi area favorit anak-anak.
Tak hanya sebagian, seluruh sudut dalam Alun-Alun Merdeka akan disentuh proyek revitalisasi ini. Hal ini disampaikan langsung oleh Raymond
“Pengerjaannya menyeluruh. Mulai dari amphitheater, jalan masuk, signage, taman, toilet, ruang laktasi, skatepark, hingga playground,” terangnya (15/10/2025)
Ada yang berbeda yakni area playground baru menggunakan wahana yang didatangkan khusus dari luar negeri, dan rencana akan dijadwalkan datang di akhir pengerjaan revitalisasi alun-alun.
Dari jadwal yang tertera kurang lebih 3,5 bulan, revitalisasi Alun-Alun Merdeka diprediksi akan selesai pada pertengahan bulan Januari tahun 2026 mendatang.
Revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang ini sepenuhnya menggunakan anggaran dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim. Perencanaan revitalisasi sendiri telah dilakukan sejak Februari 2024.
“Untuk revitalisasi ini merupakan CSR atau bantuan dari Bank Jatim. Progres pelaksanaan mulai tanda tangan hari Kamis kemarin dan sudah dilaksanakan penutupan,” ungkap Gamaliel.
Meskipun Alun-Alun Merdeka ditutup, masyarakat dapat mengalihkan aktivitas bersantai bersama keluarga ke taman-taman lain di Kota Malang. Beberapa opsi alternatif yang bisa dipilih adalah Taman Merbabu, Taman Slamet, maupun Alun-Alun Tugu Malang.
Menurut Raymond, beberapa taman yang bisa menjadi opsi alternatif buat masyarakat.
“Dengan kondisi saat ini butuh waktu untuk perbaikan. Kami berharap masyarakat menyesuaikan, sementara bisa berkunjung ke taman lain di Kota Malang. Sekarang pagi sudah ramai di depan Balai Kota, Taman Slamet, Merbabu, untuk sementara,” tutur Gamaliel.
Target revitalisasi Alun-Alun Kota Malang adalah akhir 2025 atau awal Januari 2026. Pemkot Malang ingin warga dapat menikmati wajah baru Alun-Alun Merdeka sebelum pergantian tahun.
Dengan revitalisasi ini, diharapkan Alun-Alun Merdeka dapat menjadi ruang publik yang lebih inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sehingga dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat secara aman dan nyaman
Raymond memaparkan bahwa revitalisasi ini sepenuhnya menggunakan anggaran dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim. Perencanaan revitalisasi sendiri telah dilakukan sejak Februari 2024.
(win)
