
newsnoid.com, Malang – Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) Rs. dr. Soepraoen Malang menggelar penutupan Student Day 2025. Acara yang diikuti 1.800 mahasiswa baru ini, dihadiri Wakil Walikota Malang Ali Muthohirin.
Rektor ITSK Soepraoen Prof.(hon.) Arif Efendi, S.Kes., SH(Adv)., S.Kep, Ners., M.M., M.Kes., menjelaskan bahwa Student Day ini merupakan orientasi mahasiswa. Dimana sebelumnya mereka berstatus pelajar SMA sekarang menjadi mahasiswa. Sebagai persiapan untuk dapat memiliki konsep berpikir mandiri, mereka diberi kesadaran sebagai generasi yang akan melanjutkan kehidupqn bangsa.
“Kami buka wawasan mereka menjadi generasi yang punya daya saing. Baik nasional maupun internasional,” ungkap Arif Efendi, Kamis (4/9/2025).
Kampus ini memang berorientasi membuka keterserapan lulusannya bekerja di luar negeri. Dimana sebulan yang lalu, ITSK Soepraoen dikunjungi salah satu Walikota dari Jepang yang meminta tenaga kerja dari institut ini. Dengan mengimplementasikan kurikulum berdampak, kampus ini dalam waktu dekat memberangkatkan mahasiswanya ke Jepang untuk magang.
“Mahasiswa yang magang, nanti dikasih uang lelah yang besar nilai dapat dipakai untuk membayar SPP penuh sampai selesai,” ucap Rektor ITSK Soepraoen.
Dengan demikian beban orangtua untuk biaya kuliah dapat berkurang. Para mahasiswa yang magang tersebut di tempatkan di rumah sakit rehabilitasi medis. Pasiennya merupakan masyarakat yang berumur lanjut usia, yang jika di Indonesia disebut Panti Jompo.
ITSK Soepraoen sendiri memiliki tiga Fakultas dengam 16 program studi. Dengan peminatan yang paling tinggi di jurusan Keperawatan Anestesi dan Sarjana Terapan Anestesi. Satu-satunya Prodi yang ada di Jawa Timur.
Selain itu ada D3 Rekam Medis, kemudian ada D3 Farmasi, ada S1 Fisioterapi, ada S1 Teknik Informatika, ada S1 Kebidanan, ada S1 Keperawatan, ada S1 Farmasi Klinis, dan ada Profesi Dokter Gigi.
Sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang memiliki tanggung jawabnya moral, terutama dalam menciptakan angkatan kerja dan mengurangi pengangguran. Termasuk pula ITSK Soepraoen menciptakan peluang keterserapan lulusannya.
“Makanya Prodi-prodi yang ada di kampus ini kami sesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang Tenaga Kesehatan,” tutur Prof Arif.
Kampus ini membuat lompatan-lompatan inovasi kerjasama dengan luar negeri. Sebagai upaya mempercepat lulusannya mendapat lowongan kerja di berbagai negara.
Ia berharap dengan upaya di atas lulusan ITSK Soepraoen tidak terlalu lama masa tunggu menuju dunia kerja. Hingga tidak menjadi beban orang tua dan beban masyarakat pula.(die)