
newsnoid.com, Malang – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma) mengumumkan perpanjangan masa pendaftaran bagi calon mahasiswanya. Hal ini sejalan dengan aspirasi masyarakat yang meminta kelonggaran masa pendaftaran. Perpanjangan ini membuka gelombang ketiga untuk tahap kedua.
Prof Junaidi PhD Rektor Unisma menjelaskan bahwa langkah ini diambil karena banyak calon mahasiswa yang menunggu proses seleksi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Pihaknya membuka gelombang ketiga tahap kedua untuk memberi kesempatan lebih luas kepada calon mahasiswa, khususnya yang berada di Fakultas Kedokteran.
“Dari sisi teknis keuangan, penambahan tahap kedua gelombang tiga mengikuti aturan yang berlaku pada gelombang tiga,” ungkap Prof Junaidi, Rabu (13/8/2025).
Proses seleksi tahap kedua gelombang tiga melibatkan tes psikologi untuk mahasiswa gelombang tiga tahap pertama. Meskipun masa pendaftaran diperluas, mengenai biaya tidak mengalami kenaikan. Perpanjangan pendaftaran rencananya berakhir pada 23 Agustus, dan seluruh proses diharapkan rampung dalam satu minggu sehingga hasilnya bisa diumumkan pada 30 Agustus.
Kebijakan kuota dan mutu pendidikan juga menjadi fokus. Unisma menegaskan tidak menggunakan kuota penerimaan secara penuh, demi menjaga kualitas penyelenggaraan pendidikan. Program ini menargetkan penerimaan mahasiswa pada rentang 100-120 mahasiswa. Angka tersebut jauh dari batas toleransi maksimal, untuk menjaga kualitas layanan pembelajaran dan keseimbangan fasilitas dengan jumlah mahasiswa.
Riset akreditasi menunjukkan FK Unisma mampu menampung hingga 200 mahasiswa, namun pihak fakultas memilih menerapkan pola seleksi yang lebih terukur demi kualitas. Sejak beberapa tahun terakhir, Fakultas Kedokteran Unisma telah melaksanakan UKMPPD sebanyak 13 kali secara berturut-turut, dengan kelulusan 100% pada ujian pertama bagi para first takers.
Rangkaian pendidikan Kedokteran di Unisma meliputi program akademik yang diikuti dengan program profesi (Koas) dan uji kompetensi nasional melalui UKMPPD. Menurut keterangan internal, kualitas kelulusan menjadi ukuran utama, dengan persentase kelulusan dan kepesertaan yang menjadi fokus evaluasi standar nasional.
Unisma juga menyelenggarakan program pendukung unik, seperti kolaborasi dengan pondok pesantren Arrozi untuk memperkuat dasar pengetahuan, pemahaman, dan karakter keagamaan bagi mahasiswa kedokteran di tahun pertama.
Kegiatan ini dianggap penting untuk membentuk dokter dengan amaliah keagamaan yang kuat. Selain itu, universitas menyediakan fasilitas hafalan Al-Quran bagi mahasiswa kedokteran yang membutuhkan, dan menjalin kerjasama dengan rumah sakit serta instansi kesehatan nasional maupun internasional untuk pembelajaran profesi.
Dalam rangka menjaga lingkungan kampus yang aman, Unisma telah membentuk satuan tugas (satgas) penanggulangan kekerasan, perundungan, dan radikalisme. Universitas menegaskan tidak menerima titip menitip untuk pendaftaran, menekankan bahwa proses seleksi harus berjalan murni dan adil.
Calon mahasiswa yang mengikuti tahap kedua tes pada gelombang dua hingga tiga akan menjalani rangkaian tes meliputi tes bidang studi, tes psikologi, tes matematika, tes biologi, serta tes wawancara yang mencakup aspek penglihatan. Untuk tes wawancara, pihak panitia memastikan tidak ada pelanggaran yang mengganggu, seperti tren buta warna yang tidak diinginkan.
Seiring berjalannya persiapan pendaftaran gelombang ketiga, Ketua Program Studi Kedokteran Unisma menegaskan bahwa tren minat mahasiswa terhadap FK Unisma terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan kualitas akreditasi yang tinggi. (nal)