
newsnoid.com. Malang- Bayangkan sebuah foto lama yang rusak bisa direstorasi dengan detail menakjubkan hanya dengan satu klik. Inilah salah satu terobosan yang dibawa oleh kecerdasan buatan (AI) di dunia fotografi.
AI tidak hanya mempermudah proses teknis, tetapi juga memperluas cakrawala kreativitas para pembuat konten visual.
Menurut Sam Legowo seorang jurnalis di salah satu media Nasional mengatakan bahwa
Program berbasis AI kini mampu meningkatkan resolusi foto, mengurangi noise, dan mempertajam detail secara otomatis.
“Teknologi ini bahkan dapat memanipulasi wajah secara realistis, membuka peluang penggunaan di dunia hiburan, avatar digital, hingga rekonstruksi kriminal,” ungkapnya (24/9/2025)
AI juga menghadirkan kemampuan artistik baru seperti mengubah foto biasa menjadi lukisan bergaya impresionis atau surealis.
Bahkan, dengan hanya memberikan deskripsi teks, AI mampu menghasilkan foto yang terlihat seolah diambil dari dunia nyata.
“Manfaat yang ditawarkan AI antara lain demokratisasi kreativitas, di mana siapa pun kini bisa membuat karya visual berkualitas tinggi tanpa keterampilan fotografi,” tambah Legowo
Proses editing dan kurasi foto juga menjadi lebih cepat, memberi fotografer lebih banyak waktu untuk fokus pada ide kreatif.
Industri periklanan, media sosial, pendidikan, dan hiburan telah merasakan dampak positif ini.
Tetapi, perkembangan ini juga menghadirkan tantangan serius. Foto yang dimanipulasi dapat menjadi alat penyebaran hoaks dan propaganda.
Teknologi pengenalan wajah memicu kekhawatiran soal privasi. Bias data dalam pelatihan AI bisa mengakibatkan hasil diskriminatif, dan otomatisasi bisa mengurangi lapangan pekerjaan fotografer.
Karena itu, dibutuhkan pedoman etis yang kuat, teknologi pendeteksi manipulasi, serta kebijakan pemerintah yang mengatur penggunaannya tanpa menghambat inovasi.
Fotografer profesional pun perlu mempelajari cara memanfaatkan AI untuk memperkuat kreativitas mereka.
AI di dunia fotografi adalah pedang bermata dua: memberi peluang tak terbatas, tetapi juga risiko jika tak dikelola dengan bijak. (win)