
newsnoid.com, Malang – Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim Malang melantik Wakil Rektor dan beberapa orang Dekan. Gerbong kepemimpinan UIN Maliki kini diisi dengan wajah-wajah baru. Mereka ditarget 100 hari pertama dapat membawa kampus ini dengan berbagai inovasi baru.
Rektor UIN Maliki Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si menegaskan tentang target ambisius bagi jajaran pejabat yang baru dilantik. Ia menekankan 100 hari pertama masa jabatan menjadi modal penting untuk melangkah di tahun pertama kepemimpinan. Jika dalam kurun waktu tersebut target tidak terpenuhi, maka terdapat konsekuensi.
“Untuk 100 hari pertama itu sebagai modal untuk melangkah di tahun pertama. Jadi targetnya adalah menjadi lembaga pendidikan Islam yang terdepan,” ujar Prof Ilfi, Jum’at (15/8/2025).
Lebih lanjut, Rektor menjelaskan orientasi UIN Maliki untuk menjadi institusi pendidikan terdepan, khususnya di lingkungan Kementerian Agama. Harapannya, lembaga ini tidak hanya unggul secara nasional, tetapi juga mampu bersaing dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baik di dalam maupun luar negeri.
Prof. Ilfi, yang juga menegaskan bahwa pemilihan Wakil Rektor dan Dekan tidak dilakukan secara asal. Setiap figur yang terpilih memiliki pengalaman luas dan kapasitas sesuai porsi jabatannya. Ia tidak asal pilih, karena menurutnya ini merupakan pertaruhan besar.
Target empat tahun ke depan menjadi fokus utama. Rektor menegaskan bahwa upaya serius diperlukan dan tidak sekadar coba-coba. Pejabat yang dilantik dinilai sebagai ujung tombak kemajuan UIN Maliki, sehingga semua pihak diharapkan menunjukkan inisiatif dan inovasi.
Prof. Ilfi menuntut para pejabat terpilih untuk menghadirkan inovasi serta percepatan pergerakan yang selaras dengan kebutuhan masing-masing fakultas. Contoh konkret: Fakultas Ekonomi didorong untuk memberdayakan ekonomi umat dan mengembangkan literasi halal. Sementara Fakultas Scientek diharapkan melahirkan lulusan berkualitas sejajar dengan PTN terkemuka.
Dari sisi keilmuan, para pejabat memiliki keunggulan dalam pengetahuan keagamaan. Selain itu, LP2M (Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Pengembangan Pembelajaran) diamanatkan mengawal quality assurance proses pembelajaran. Serta meningkatkan akreditasi unggul, juga mendorong akreditasi internasional agar meningkat lebih tinggi.
LP2M juga dituntut memberikan dampak nyata bagi masyarakat lokal maupun global. Prof. Ilfi menekankan bahwa dunia sekarang dihadapkan pada isu-isu ekologi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Oleh karena itu, kampus akan banyak menyelenggarakan kajian dan kegiatan terkait SDGs. Ini sejalan dengan komitmen UIN Maliki untuk berkontribusi pada penanganan isu lingkungan.
“Karena itu isu global yang dihadapi oleh seluruh dunia. UIN Maliki berupaya berkontribusi untuk menghadapi isu lingkungan. Ini dapat disinergikan antara lembaga, fakultas, dan juga program studi, menjadi satu kesatuan,” tutupnya. (nal)